Kamis, 23 September 2010

MENDENGARKAN TUHAN

Pdt. Agung Takariana

Tuhan Yesus bersabda :”Domba-dombaKu mendengar suaraKu…” Yohanes 10:27. Mendengar disini mempunyai arti terus-menerus mendengar. Jadi Firman diatas menjadi “Domba-dombaKu mendengar dan terus mendengar suaraKu”. Dengan kata lain suara Tuhan juga terus menerus diberikan kepada kita. Tetapi mengapa kita kesulitan mendengar suaraNya, padahal Dia selalu/terus menerus berfirman.

Di suatu pagi hari ada orang (P. Joyo) yang menuntun anjingnya di jalan. Dipinggangnya ada MP3-box dan earphone stereo menempel di kedua telinganya. Ada bis yang mau mendahuluinya, namun sang supir kesulitan melakukannya
karena jalannya sempit. Jadi dia membunyikan klakson bisnya. Tetapi P.Joyo tidak mendengar suara klakson itu, karena perhatiannya tertuju pada anjing dan musik-Mp3-nya. Dia tak mendengar suara klakson itu, karena fokus atau perhatiannya tidak tertuju pada keadaan sekitarnya. Jadi fokus pada Mp3-nya menghalangi dia untuk bisa mendengar suara klakson, meskipun klakson berbunyi terus-menerus.
“Domba-dombaKu mendengr suaraKu”, berarti Tuhan selalu bersabda. Namun karena perhatian kita tidak berfokus pada Dia tetapi kepada hal-hal lain yang melekat dihati kita, maka kita sulit mendengar SabdaNya. Jadi masalahnya adalah bukannya Tuhan tidak bersabda, tetapi fokus perhatian kita tidak tertuju kepadaNya. Jadi kita harus memalingkan fokus kita dari penghalang itu, kita harus diam/tenang untuk mendengarkan suara manusia rohani kita, maka suara Tuhan Yesus akan kita dengar.

Bagaimana cara Tuhan bersabda pada kita?

Tuhan bersabda kepada kita dengan berbagai cara. Dengan penglihatan, mimpi, pengetahuan-dalam, melalui Alkitab yang tertulis.

Ibrani11:3 :Tuhan menjadikan alam semesta ini dengan FirmanNya. Dalam Ibrani 11:4 Abel mendapat kesaksian dari Tuhan, ini bisa dalam bentuk suara yang kedengaran dengan telinga (audible), bisa juga pengetahuan–dalam (inner knowing). Dalam Ibrani 11:7 Nuh diperingatkan. Peringatan ini bisa berupa suara, ataupun pengetahuan-dalam. Dalam ayat 23 dan 27 orang tua Musa melihat, dan Musa melihat apa yang tidak kelihatan.

Abraham, Ishak, dan Yakup dan Sarah mendapat janji (ayat 9,11,17), dan mereka bertindak sesuai dengan janji itu. Apakah janji ini diberikan dalam bentuk suara, mimpi, penglihatan atau pengetahuan-dalam, tidak dijalaskan pada kita. Namun Suara Tuhan datang disetiap waktu dalam berbagai cara.

Bagaimana kita tahu bedanya Sabda Tuhan dengan suara Setan?

Kita bisa membedakan Sabda Tuhan dengan suara-suara yang lain dalam tiga cara. Pertama ada damai dalam manusia roh kita. Ada damai yang tidak bisa kita mengerti bagaimana hal itu terjadi. Yang kedua Sabda Tuhan tidak pernah bertentangan dengan Firman yang tertulis. SabdaNya tidak akan membawa kita kepada sesuatu yang bertentangan dengan Alkitab. Ketiga Tuhan biasanya meng-konfirmasi pesan-pesanNya pada kita. 2 Korintus 13:1 “…Baru dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu perkara sah.” Konfirmasinya bisa dalam berbagai bentuk. Kita mendengar kotbah yang merupakan konfirmasi dari Sabda Tuhan yang telah kita dapatkan sebelumnya. Seseorang menubuatkan secara pribadi kepada kita, yang juga merupakan konfirmasi Sabda Tuhan pada kita. Semua konfirmasi ini akan menambah damai sejahtera yang sudah kita punyai dalam hati kita mengenai “Sabda Tuhan” yang kita dapatkan.

Kita harus mendengar Sabda Tuhan untuk mendapatkan berkat yang dijanjikan dalam berkat-berkat Abraham. Iman adalah informasi yang kita terima dari Tuhan , atas dasar informasi itu kita bertindak. Tetapi informasi ini haruslah informasi yang kita terima. Si A tidak bisa bertindak atas informasi yang diterima oleh si B. Bisa saja si A bertindak demikian tetapi itu tidak akan berhasil untuk si A. Tindakan kita berdasarkan informasi akan berhasil bilamana informasi itu memang untuk kita.

Kita tahu bahwa Tuhan menjanjikan kesembuhan,kelimpahan dan kesejahteraan keluarga. Kita juga tahu mekanismenya bahwa kita perlu berjuang merebut hak-hak kita. Tetapi ada satu hal yang harus diperhatikan supaya semua itu berlaku. Yaitu kita harus “mendengar Tuhan”. Saat kita mulai mendengar Tuhan maka mulai ada hubungan antara kita denganNya. Bila hubungan ini ada, kita mendapatkan kuasaNya.

Dalam Yohanes15:4 Tuhan Yesus brsabda:”… demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” Terpisah dari Tuhan Yesus semua janji itu tidak ada artinya. Tetapi bila kita menyendiri dan mendengar suaraNya, maka Dia akan memampukan apa yang telah dijanjikanNya. Itu akan menguatkan kita. Sehingga menjadi informasi bagi diri kita sendiri bukn bagi orang lain. Maka keberhasilan akan terwujut.

Tuhan selalu bersabda. Dengarkanlah Dia. Maka hidupmu akan berhasil. Tanpa mendengarkan Dia, kita tidak bisa apa-apa. Ambil waktu teduh bersama Tuhan. Tuhan akan bersabda. SabdaNya mempunyai kuasa mewujutkan tepat seperti isi dari Sabda itu. Yesaya 55:11 “demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar